mercoledì 27 ottobre 2010

Lupakan Palermo


Lupakan Palermo! Setelah membacanya, Anda akan bilang : ngga mungkin! Judul ini benar2 anti aksioma, tidak mungkin untuk dilakukan.. tidak mungkin kalau saja Anda adalah Reno.
Dari sekian padat deskripsi yang disajikan oleh mas Gama dan mas Adhit, mustahil si Reno bisa melupakan kota di Sicilia itu.

Review ini adalah review telat banget. Udah ada di draft sejak Oktober 2010, tapi sebelum sempat diselesaikan, banyak kesibukan yang membuatnya harus tetap berada di draft blog ini untuk waktu yang lama.

Dan dalam kurun waktu 3 bulan, ternyata udah banyak yang nge-review buku ini. Ada yang bilang ini romansa datar dengan bumbu kota eksotis. Ada pula yang ngga dapet esensi dari buku ini. Yang lainnya sepakat bahwa covernya oke dan ceritanya menarik. Bahkan ada yang ingin membuang satu bab dalam buku ini.. Macem-macem deh..

Bagi gw, cover-nya kalah menarik dari judulnya. Jauh banget! If i would buy a book by its cover, then I surely won't buy this book. Cukup soal cover.

Perlu ditelusuri kenapa gw pengen beli buku ini, pengen cepet2 baca, dan pengen ngabisin nih buku (mulai barbar). Adalah Ciao Italia yang menyulutnya. Kalo sebelumnya udah pernah baca Ciao Italia-nya Gama Harjono, niscaya Anda akan menemukan esensi dari buku ini.

Intinya adalah pengalaman imajinatif yang bisa menerbangkan Anda dari Indonesia ke Italia tanpa pesawat.. Anda akan cepat berada di Italia begitu membaca halaman pertama. Lanjut ke halaman kedua, ketiga, keempat, Anda akan lupa pernah menginjakkan kaki di negeri maritim bernama Indonesia (ok ini lebay :p). Gw percaya Gama dan Adhitya bisa menjelaskan Italia dengan rapi dan mendekati sempurna. Terlebih ini Sicilia.. Ngga semua orang bisa dapet kesempatan pergi ke pulaunya Don Corleone di The Godfather..

Gaya penceritaan yang ringan dan jujur
deskripsi yang kental membiarkan Anda mengerti bahwa Italia benar benar masih diselimuti bayang bayang mafioso.. dan pergerakan anti mafia yang minim pun sangat diperhitungkan, dan berusaha dibungkam...
Bahwa The Rolling Stones adalah pemenang sejati di negara manapun...
Bahwa AC/DC juga siap menjadi tandingannya di telinga anak muda Italia...
Dan bahwa generasi muda Italia tidak akan lupa dengan budayanya sendiri,,, karena mereka masih menikmati Jovanotti, melakukan dansa pirouette dan trantella di piazza Garibaldi..
Bahwa ada sebutan khusus bagi tipikal orang yang memiliki kepribadian unik yang bisa berbalik 180 derajat..
Bahwa penulis kerap kali memasukkan potongan lirik lagu, jadi kayak selalu ada soundtrack di setiap scene..
Dan 'bahwa' 'bahwa' lainnya yang akan memberi impresi tersendiri pada pengetahuan Anda..



Kalo ditanya favorite line from the book?
Tentu saja....

L’amore non è se non ti fa soffire.
Cinta bukanlah cinta bila ia tak membuatmu menderita.

Hihi...
Anyhow, I believe you'll get positive lesson or at least knowing something new from this so called travelling novel..

Enjoy!



The Picture

the picture