venerdì 14 agosto 2009

I think I lost her




*Sigh.

mercoledì 12 agosto 2009

LITTLE ASHES




Kalo gw ngefans sama Mr.Pattinson, mungkin gw akan ilfil liat dia di film ini. Untungnya gw bukan fans dia. Adegan berbau homoseks di film ini bukan lagi dapat tercium, namun sangat terlihat dengan adanya adegan kissing antara Salvadr Dali (Robert Pattinson) dan Federico García Lorca (Javier Beltran).

Film ini bercerita tentang perjalanan Salvador Dali saat memasuki asrama pelajar di Madrid dan mulai belajar di sekolah seni, Academia de San Fernando. Di residencia (asrama), ia bergaul dengan Luis Bunuel yang aktif dalam menyutradarai film dan Frederico Garcia Lorca sang puitis. Tingkah eksentrik Dali memang sudah terlihat sejak usia belia. Pada saat-saat inilah Dali mulai bereksperimen dengan kubisme, dan menginspirasi banyak seniman lain, sampai akhirnya menjadi pelukis di aliran surealis.

Tapi kalo menurut gw, film ini jelas hanya ingin menyoroti sisi "lain" Dali, yaitu hubungan rahasianya dengan Frederico, yang pada saat itu sudah punya kekasih wanita. Dari mulai ia menyadari bahwa ia jatuh cinta pada lelaki itu, sampai mulai menjalin hubungan yang lebih intim. Frederico dikesankan menjadi seseorang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup Dali. Ia yang pertama kali mengapresiasi karya-karya Dali saat baru pindah ke Madrid. Konflik dimulai saat pacar Frederico mengetahui rahasia memalukan antara Frederico dan Dali. Segalanya berkembang semakin rumit, hingga mereka hanya punya satu jalan yang cukup menyakitkan.

Pada intinya, film based on true story ini lumayan membuka cakrawala dan mengenal kehidupan seorang Dali atau yang lebih makro, kehidupan generasi muda di Spanyol masa pra & pasca perang dunia I. Dan jangan kaget kalau ending film ini tidak seindah ending Cinderella ataupun Pretty Woman. Namanya juga based on true story....

Sayangnya di film ini nggak disorot bagaimana Dali terinspirasi oleh sesuatu atau seseorang dalam membuat karya-karyanya yang fenomenal selain lukisan. Atau juga bagaimana Dali sampai bisa memelihara kumis melengkung a la flamboyan yang ia populerkan itu. Tapi katanya sih beliau dapet influence dari Diego Velasquez, pelukis terkenal Spanyol. Di film ini juga tidak diceritakan bagaimana ia bertemu dengan Sigmund Freud, perjalanannya di dunia teater, ataupun keterlibatannya dengan Walt Disney. Anyhow, anda pasti bisa dapet sesuatu dari secuplik kehidupan seniman edan nan complicated sepanjang sejarah ini. :)